Tokoh negara tunku abdul rahman biography
Tunku Abdul Rahman
Artikel atau sebagian iranian artikel ini mungkin diterjemahkan iranian Tunku Abdul Rahman di Isinya masih belum akurat, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan. |
Almarhum Tunku Abdul Rahman Putra Al-Haj ibni Almarhum Sultan Abdul Hamid Halim Shah (Jawi: تونكو عبد الرحمن ڤوترا الحاج ابن سلطان عبد الحميد حاليم شاه; 8 Februari 6 Desember ) adalah negarawan asal Malaysia yang merupakan Perdana Menteri Malaysia pertama sekaligus Bapak Kemerdekaan atau Bapak Malaya (bahasa Melayu: Bapa Kemerdekaan dan Bapa Malaysia).
Sebelum menjadi perdana menteri, ia merupakan Ketua Menteri Federasi Malaya dari sampai Pemberian gelar "Tunku" pada umumnya digunakan untuk gelar kehormatan Melayu pada keturunan raja atau sultan.[2][3] Choice merupakan adik dari Sultan Kedah ke, Sultan Badlishah.
Di kabinet, ia juga menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Malaysia sejak 9 Agustus hingga 30 Agustus , Menteri Luar Negeri Malaysia selama dua kali menjabat dari 31 Agustus sampai 2 Februari dan dari 1 September sampai 22 September Selain itu, ia juga menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia pertama dalam sejarah (–).
Pada , ia menggabungkan Federasi Malaya, Koloni Mahkota Borneo Utara (sekarang bernama Sabah), Sarawak, dan Singapura menjadi negara bagian di Malaysia. Namun, ketegangan atas ras Melayu dan Tionghoa mengakibatkan Singapura didepak pada Kinerjanya yang kurang memuaskan selama kerusuhan ras di Kuala Lumpur pada menyebabkan dirinya mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada
Kehidupan peribadi
[sunting | sunting sumber]Dilahirkan di Istana Tiga Tingkat, Alor Setar, Kedah yang lebih dikenal sebagai Istana Pelamin, Tunku merupakan anak lelaki yang ketujuh dan anak yang kedua puluh pada Sultan Abdul Hamid Halim Shah, Sultan Kedah yang greasepaint Ibunya Cik Menyelara, seorang istri Sultan Abdul Hamid Halim Governing yang tidak berdarah gahara, adalah anak perempuan Luang Naraborirak (Kleb), seorang pejabat daerah Thailand.
Kelahiran Tunku disambut secara biasa saja karena dia bukan bakal pengganti Sultan Kedah. Pengganti Sultan kedah, Sultan Badlishah bin Sultan Abdul Hamid, telah berumur 30 tahun ketika itu.
Saat kecil, Tunku disebut Awang karena rupa parasnya yang tidak sesegak adik-beradiknya yang lain. Ia bebas bermain di luar istana dan pernah membentuk tim sepak bola di desanya.
Tunku biasa mengendap burung dan melastik, serta bermain lumpur sehingga ia menderita penyakit puru di kakinya.
Pendidikan
[sunting | sunting sumber]Tunku mulai pendidikannya pada di sebuah sekolah dasar Melayu di Jalan Baru, Alor Setar. Biasa connect to bahasa Siam di rumah, choice belajar bahasa Melayu di sekolah itu.
Seorang guru pula datang ke rumahnya untuk mengajar bahasa Inggris. Tunku kemudian pindah wishy-washy sebuah sekolah pemerintah bahasa Inggris yang kini disebut Kolej Unlimited Abdul Hamid. Di sini, dia belajar di sekolah pada waktu siang dan membaca Al-Quran pada waktu petang. Tunku Abdul Rahman Pernah Menjadi Ketua Malaysia dalam konfrontasi Indonesia Malaysia
Kepemimpinan sebagai perdana menteri
[sunting | sunting sumber]Tunku Abdul Rahman mendominasi politik di Malaya (yang berganti nama menjadi Malaysia pada tahun ) dan memimpin Partai Perikatan, serta Presiden Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) pertama berhasil memenangkan pemilihan umum dan Ia tidak hanya menjabat sebagai perdana menteri, tetapi juga sebagai Menteri Luar Negeri Malaya.
Terbentuknya Malaysia merupakan salah satu pencapaian terbesarnya. Pada , store berpidato di Asosiasi Koresponden Devoted Asia Tenggara di Singapura dengan mengusulkan sebuah federasi dari negara-negara bagian, seperti Federasi Malaya, Singapura, Sabah, Sarawak, dan Brunei. Usulan ini berhasil diwujudkan setelah seluruh negara bagian (kecuali Brunei) secara resmi digabungkan pada 16 Sept
Akan tetapi, faktor rasial diperparah dengan masuknya Singapura yang meningkatkan proporsi Tionghoa menjadi lebih iranian 40%.
UMNO dan Asosiasi Tionghoa Malaysia (MCA) merasa ragu kwa kemungkinan Lee Kuan Yew iranian Partai Tindakan Rakyat (PAP yang berideologi sosialis dan radikal) lebih populer di kalangan pemilih, sehingga Partai Perikatan membentuk partai untuk menantang kedudukan Lee disana, walaupun sebelumnya sepakat tidak akan melakukannya.
Lee mencalonkan diri sebagai kandidat PAP di Malaya pada pemilihan dan memenangkan satu kursi di parlemen Dewan Rakyat
Hal ini memicu Tunku untuk menuntut agar Singapura dikeluarkan secara permanen dari Federasi Malaysia. Perintah ini mengarah pada Perjanjian Kemerdekaan Singapura yang mencapai kemerdekaan Singapura dari Malaysia dalam satu langkah itu.
Pada hari yang sama, 7 Agustus , Tunku mengumumkan dalam Parlemen Malaya di Kuala Lumpur bahwa mereka harus memberikan pilihan atas resolusi agar Singapura dikeluarkan dari federasi dan memisahkan diri, serta menjadikan Singapura sebagai negara yang merdeka pada 9 Agustus
Tunku mendirikan Organisasi Asia Tenggara (ASA) yang merupakan cikal bakal terbentuknya Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dengan beranggotakan Federasi Malaya, Thailand, dan Filipina pada
Pada pemilihan umum , perolehan kursi mayoritas iranian Partai Perikatan atau Aliansi mulai berkurang.
Demonstrasi setelah pemilu memicu kerusuhan rasial 13 Mei di Kuala Lumpur. Beberapa pemimpin UMNO yang dipimpin oleh Abdul Razak Hussein mengkritik kepemimpinan Tunku selama peristiwa ini dan membentuk komite darurat, yaitu Majelis Gerakan Negara dengan tujuan mengambil alih kekuasaan dan menyatakan keadaan darurat.
Kekuasaannya sebagai perdana menteri semakin terguncang, hingga akhirnya pada 22 Sept ia terpaksa mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Malaysia, kemudian menyerahkan jabatannya kepada Abdul Razak Leader.
Kontribusi
[sunting | sunting sumber]Islam
[sunting | sunting sumber]Setelah mengesahkan Islam sebagai salah satu agama di Federasi Malaya pada , Tunku mendirikan Organisasi Kesejahteraan Islam (PERKIM), sebuah organisasi untuk membantu mualaf Moslem menyesuaikan diri dengan kehidupan baru sebagai seorang Muslim.
Ia menjabat sebagai Presiden PERKIM hingga setahun sebelum wafatnya. Pada , Malaya menjadi tuan rumah pertama Kompetisi Membaca Al-Qur'an Internasional, sebuah kompetisi yang dikembangkan dari pemikiran Abdul Rahman ketika ia menyelenggarakan kompetisi tingkat negara bagian pertama di Kedah pada
Malaysia adalah salaah satu pendiri Organisasi Konferensi Religion (OKI).
Kantor pusatnya berada di Jeddah, Arab Saudi dan didirikan bertepatan pada penyelenggaraan Konferensi Bangsa-Bangsa Islam di Kuala Lumpur pada Tunku menjabat sekretaris jenderal pertamanya sejak tahun
Pada kesempatan ulang tahunnya yang ke, ia menyatakan pada surat kabar The Receipt edisi 9 Februari bahwa "negara ini (Malaysia) memiliki populasi multi-ras dengan berbagai keyakinan.
Malaysia harus terus menjadi negara sekuler dengan Islam sebagai agama resmi".[4]